Kementrian Pertahanan Amerika Serikat menantang para Hacker
atau Peretas dari luar Pentagon untuk membobol sistem keamanan situs mereka.
Kompetisi ini bukan sembarangan kompetisi, Pentagon telah
menyiapkan hadiah uang US$ 150.000 atau kalau dirupiahkan sekitar Rp 1,97
Miliar. Hadiah ini diperuntukan bagi Hacker atau Peretas yang berhasil
menemukan celah keamanan Pentagon tersebut. Namun, Pentagon juga menerapkan sejumlah
kriteria bagi para Hacker atau Peretas yang ingin mengikuti kompetisi ini.
Hacker atau Peretas harus memiliki nomor jaminan sosial
Amerika Serikat, bersedia bekerja di Amerika Serikat, dan juga menyetujui
pemeriksaan latar belakang kriminal untuk menerima hadiah tersebut.
Seperti yang telah diberitakan Reuters pekan ini, progam ini
adalah proyek perdana Pentagon yang akan dimulai pada 18 April dan berakhir
pada 12 Mei. Bertajuk “Hack the Pentagon”, Kementrian Amerika Serikat mencoba
membuat kompetisi mirip dengan “bug bounties” yang dilakukan oleh banyak
perusahaan Amerika Serikat, salah satunya adalah Facebook yang memberikan
jutaan dolar bagi ratusan Hacker yang berhasil menemukan kelemahan sistem
mereka.
“Inisiatif ini akan menempatkan departemen keamanan siber
untuk melakukan uji coba dengan cara inovatif, tapi bertanggung jawab,” ujar
Mentri Pertahanan Amerika Serikat Ash Center.
Carter juga berharap para Hacker atau Peretas yang mengikuti
kompetisi ini mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.
Pentagon juga menyatakan, mereka tidak akan mengikutsertakan
jaringan-jaringan sensitif dan informasi yang terkait dengan senjata utama
milik Amerika Serikat dalam progam Hack the Pentagon ini.
Sebelumnya Pentagon menguji jaringan mereka menggunakan tim
internal yang diberi nama “tim merah”. (den)